Pengertian Pesawat Sederhana
Menaikkan beras pada bak truk,
membuka tutup botol dengan tangan, dan mencabut paku dengan tangan.
Menaikkan beras dengan papan,
membuka botol dengan pembuka tutup botol, dan mencabut paku dengan catut.
Dari
gambar-gambar di atas, dapat dicermati pekerjaan mana yang lebih mudah
dilakukan.
Semua
jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat.
Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan
sebutan pesawat sederhana. Gabungan beberapa pesawat sederhana dapat membentuk
pesawat rumit, contohnya mesin cuci, sepeda, mesin, mobil, dan lain-lain.
Dari
gambar 2, dapat kita ketahui alat apa saja yang termasuk ke dalam pesawat
sederhana. Selain bertujuan untuk memudahkan pekerjaan, pesawat sederhana juga
dapat membuat pekerjaan menjadi lebih cepat diselesaikan.
B. Jenis-Jenis Pesawat Sederhana
Pesawat
sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol,
dan roda berporos. Agar lebih memahami keempat jenis pesawat sederhana
tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu.
1.
Tuas
Jika
suatu saat kamu kesulitan menggeser bongkahan batu yang besar, maka kamu dapat
menggunakan suatu alat bantu. Alat yang dapat membantu untuk menggeser batu
yang besar adalah linggis. Linggis merupakan salah satu jenis tuas. Tuas lebih
dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit menggunakan
batang besi atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda.
Terdapat
tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu
beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda,
sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang
bekerja pada tuas disebut kuasa. Tuas/linggis dapat digambarkan secara
sederhana.
(a) Linggis memudahkan kita
memindahkan batu besar, dan (b) tuas/linggis digambarkan secara sederhana
Berdasarkan posisi atau kedudukan
beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas
golongan pertama, tuas golongan kedua, dan tuas golongan ketiga.
a. Tuas Golongan Pertama
Pada tuas golongan pertama,
kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa.
Contoh tuas golongan pertama ini di
antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
Jungkat-jungkit merupakan pengungkit
golongan pertama
b. Tuas Golongan Kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan
beban terletak di antara titik tumpu dan kuasa.
Contoh tuas golongan kedua ini di
antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah
kemiri, pembuka tutup botol.
(a)
(b)
(c)
Tuas golongan kedua, misalnya (a)
gerobak roda satu, (b) alat pemotong kertas, (c) alat pemecah kemiri
Perhatikan letak titik tumpu (TT),
beban (B), dan kuasa (K) pada gambar gerobak roda satu berikut!
Letak
titik tumpu, beban, dan kuasa pada gerobak roda satu
c. Tuas golongan ketiga
Pada
tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titik tumpu dan beban.
Contoh
tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan
pasir.
Coba
perhatikan letak titik tumpu, beban, dan kuasa pada gambar berikut!
Sekop
adalah contoh tuas golongan ketiga
2. Bidang Miring
Ketika
liburan sekolah kamu mungkin pernah mengunjungi daerah pegunungan untuk mencari
udara segar. Jalan-jalan di sana ternyata dibuat berkelok-kelok. Perhatikan
gambar di bawah in!
Jalan menuju pegunungan dibuat
berkelok-kelok
Jalan
yang berkelok-kelok menuju pegunungan memanfaatkan cara kerja bidang miring.
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya.
Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati
jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan
menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat yang besar
ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk.
Bidang
miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang
lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miringjuga
memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi
lebih jauh.
Prinsip
kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya
kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya,
pada perkakas yang bergerak adalah alatnya.
(a)
(b)
(c)
(d)
Alat-alat yang menggunakan prinsip
bidang miring, antara lain, (a) kapak, (b) pisau, (c) obeng, dan (d) sekrup.
3. Katrol
Di
awal pembahasan, kamu telah mengenal salah satu jenis pesawat sederhana yang
ada di sekolahmu, yaitu katrol. Katrol merupakan roda yang berputar pada
porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai
penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit
karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga,
yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
a. Katrol Tetap
Katrol
tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.
Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan
pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.
(a)
katrol pada tiang bendera (b) katrol pada sumur timba
Contoh
penggunaan katrol tetap
b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada
katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada
tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang
kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di bawah.
Katrol bebas
Salah satu ujung tali diikat pada
tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak.
Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan.
Alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan menggunakan prinsip katrol bebas
c. Katrol Majemuk
Katrol
majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol
ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol
bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung
tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol
bebas ke atas
Katrol majemuk
4. Roda Berporos
Roda
berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat
berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat
sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir
kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
Roda berporos pada sepeda
Pesawat sederhana adalah alat
sederhana yang dipergunakan untuk mempermudah manusia melakukan usaha.
Pesawat sederhana berdasarkan prinsip kerjanya dibedakan menjadi : tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos/roda bergandar. Pesawat sederhana mempunyai keuntungan mekanik yang didapatkan dari perbandingan antara gaya beban dengan gaya kuasa sehingga memperingan kerja manusia. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu.
Pesawat sederhana berdasarkan prinsip kerjanya dibedakan menjadi : tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos/roda bergandar. Pesawat sederhana mempunyai keuntungan mekanik yang didapatkan dari perbandingan antara gaya beban dengan gaya kuasa sehingga memperingan kerja manusia. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu.
a.
Tuas/Pengungkit
Tuas/pengungkit berfungsi untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda yang berat.
Bagian-bagian pengungkit:
Tuas/pengungkit berfungsi untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda yang berat.
Bagian-bagian pengungkit:
A = titik kuasa
T = titik tumpu
B = titik beban
F = gaya kuasa (N)
w = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)
T = titik tumpu
B = titik beban
F = gaya kuasa (N)
w = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)
Jenis-jenis
tuas:
1) Tuas Jenis pertama
Yaitu tuas dengan titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa.
Contoh : pemotong kuku, gunting, penjepit jemuran, tang
1) Tuas Jenis pertama
Yaitu tuas dengan titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa.
Contoh : pemotong kuku, gunting, penjepit jemuran, tang
2) Tuas
Jenis kedua
Yaitu tuas dengan titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.
Contoh : gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol. i
Yaitu tuas dengan titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.
Contoh : gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol. i
3) Tuas
Jenis ketiga
Yaitu tuas dengan titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.
Contoh :sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.
Yaitu tuas dengan titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.
Contoh :sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.
Keuntungan
Mekanik Tuas
Keuntungan mekanik pada tuas adalah perbandingan antara gaya beban (w) dengan gaya kuasa (F), dapat dituliskan sebagai :
KM = w/F atau KM = lk/lb
Keuntungan mekanik pada tuas bergantung pada masing-masing lengan. Semakin panjang lengan kuasanya, maka keuntungan mekaniknya akan semakin besar.
Keuntungan mekanik pada tuas adalah perbandingan antara gaya beban (w) dengan gaya kuasa (F), dapat dituliskan sebagai :
KM = w/F atau KM = lk/lb
Keuntungan mekanik pada tuas bergantung pada masing-masing lengan. Semakin panjang lengan kuasanya, maka keuntungan mekaniknya akan semakin besar.
b. Bidang
Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring.
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring.
Bagian-bagian
bidang miring:
Prinsip
Kerja Bidang Miring
Keuntungan
mekanik bidang miring
Keuntungan mekanik bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan.
Keuntungan mekanik bidang miring dirumuskan dengan perbandingan antara panjang (l) dan tinggi bidang miring (h).
KM = l/h
Keuntungan mekanik bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan.
Keuntungan mekanik bidang miring dirumuskan dengan perbandingan antara panjang (l) dan tinggi bidang miring (h).
KM = l/h
Pemanfaatan bidang miring dalam
kehidupan sehari-hari terdapat pada tangga dan jalan di daerah pegunungan.
c. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
1) Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.
Contoh : katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
1) Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.
Contoh : katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba
Keuntungan
mekanik
Pada katrol tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 1, artinya besar gaya kuasa sama dengan gaya beban.
Pada katrol tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 1, artinya besar gaya kuasa sama dengan gaya beban.
2) Katrol
bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
Keuntungan
mekanik
Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2, artinya besar gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban.
Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2, artinya besar gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban.
3) Katrol
majemuk /takal
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Keuntungan
mekanik
Keuntungan mekanik pada katrol majemuk adalah sejumlah tali yang digunakan untuk mengangkat beban.
Keuntungan mekanik pada katrol majemuk adalah sejumlah tali yang digunakan untuk mengangkat beban.
d. Roda
Berporos/roda bergandar
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
0 komentar
Posting Komentar