Asma
Asma
ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran
bernapas. Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut
asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga
dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis
merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ
tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini
menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik
kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini menyebabkan :
·
Peningkatan
kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
·
Mengurangi
kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
·
Mengurangi
luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran
pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
Faringitis
Faringitis
merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan
ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri
yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis.
Bronkitis
Penyakit bronkitis karena
peradangan pada bronkus (saluran
yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman,
bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok,
debu, atau polutan udara.
Pneumonia
Pneumonia
adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan
eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke
alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru.
Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma
pneumoniae.
Emfisema Paru-paru
Emfisema disebabkan karena
hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung
yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini.
Dipteri
Dipteri
merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada
rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang
dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Asfiksi
Asfiksi
adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan
terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya
alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah
keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat
karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
Kanker Paru-paru
Penyakit ini merupakan
pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru-paru.
Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh
bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker
paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok
yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami
penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup
debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
0 komentar
Posting Komentar