Kamis, 15 Januari 2015

Sistem Pernafasan Pada Manusia



A.Organ-Organ Pernafasan
Bernafas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Pada proses ini terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara tubuh dan lingkungan.
        Berikut adalah susunan organ yang menyusun pernafasan :
1.     Hidung
Hidung adalah organ pernafasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lender yang berfungsi menyaring uadara yang masuk dari debu atau benda lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering maupun terlalu lembap.
Udara bebas tidak haya mengandung oksigen saja, namun, juga mengandung gas-gas lainnya. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2­­). Gas-gas tersebut iku terhirup namun, hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan. Selan sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat trehindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
2.     Tenggorokan
Tenggorkan merupakan bagian dari organ pernafasan. Tenggorokan berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang tenggorokan(bronkus).
a.      Pangkal  Tenggorokan
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangal tenggorkan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea).
Pada batang tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara membuka jika bernafas atau berbicara dan menutup jika menelan makanan. Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju lambung. Maka dari itu, kita tidak bolehmakan sambil berbicara, karena hal itu bias membuat makanan yang seharusny masuk ke lambung jadi masuk ke paru-paru.
Pada laring, di bawah epiglottis, terdapat pita suara. Ketika udara melewati pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi saat kita sedang berbicara.
b.     Batang Tenggorokan
Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan terletak di depan kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang dari leher hingga ke rongga atas. Di dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya masuk menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
c.      Cabang Batang Tenggorokan
Cabang batang tenggorokan meupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan yang menuju paru-paru kiri. Bronkus bercabang menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus  merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung bannyak kapier darah.
3.     Paru-Paru
Paru-paru terletak di antara rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernafasan.
Paru-paru terbagi menjadi dua yaitu, paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembung-gelembung tersebut alveoli(susunan terkecil dari alveolus). Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi pertukaran gas-gas.
Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru kanan lebih besar dibandingkan yang kiri.

B.  Proses Pernafasan
Kita menghiruo udara melalui hidung. Udara yang kita hirup mengandung oksigen dan juga gas-gas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang tergantungdalam alveolus bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada dipembuluh darah alveolus melalui proses difusi.
Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin . selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Oksigen diperlukan untuk proses respirasi tubuh. Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus pru-paru dan akan dikeluarkan e udara melalui hidung.
Proses pernafasan meliputi 2 proses, yaitu menarik nafas atau inspirasi dan mengeluarkan nafas atau ekspresi. Waktu menarik nafas, otot diafragma berkontraksi dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan rongga dada berkurang dan udara masuk.
Sedangkan waktu mengeluarkan nafas, otot diafragma dan otot-otot ruling rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru sehingga udara keluar.

1.     Jenis Pernafasan
Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernafasan dada dan pernafasan perut. Sebenarnya pernafasan dada dan pernafasan perut terjadi secara bersamaan.

a.      Pernafasan Dada
Pernafasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripad adi dalam paru-paru, akibatnya udara masuk.
Sebaiknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusu turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.
b.     Pernafasan Perut
Pernafasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru.
Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.

0 komentar

Posting Komentar

Blogroll